Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Senin, 23 Mei 2016

perihal hal-hal yang pergi dan kembali

sejak kepergianku dan kedatanganmu yang tergesa
kau yang semula menjadi jejak
dan perihal hal-hal yang pergi
seketika kembali.

inilah awal mula kau menguatkan
ikatan-ikatan yang melekatkan diri
pada puisi, baris percakapan
yang tak pernah selesai, padaku.

kau menerjang batas kesunyianku
aku diterjang gelisah di jantung rindu

setiap hari, aku menghitung kata-kata
yang terbuat dari kecemasan. bukan lagi
tentang engkau, atau hal-hal yang direlakan
aku menghitung kecemasan Tuhan
melihat kita seperti sepasang remaja
yang sedang jatuh cinta.

tiba-tiba aku ingin memintamu pergi saja
sebelum Tuhan memancangkan harapan
dengan bunyi langkah kaki yang dibuat menjauh
entah salah satu di antara kau-aku, atau keduanya.

pergilah. lalu datanglah kembali--jika kau mau
sebagai doa yang kupercaya saling menjaga
atau cinta yang jatuh di tempat yang sama.

2016

Related Posts:

  • Di Penghujung Desember (2)di penghujung desember kerelaan menyamar jadi cermin dibalik perpisahan. 12/2015… Read More
  • Di Penghujung Desemberdi penghujung desember aku meletupkan namamu jadi kembang api untuk terakhir kali. setelah ini, masalalu adalah knop pintu yang harus kututup enggan … Read More
  • Melepas (2)seperti menerbangkan burung dalam sangkar aku mesti merelakan dahan lain jadi tempat berteduh dari hujan. sedang aku rimbun daun yang gugur diterpa a… Read More
  • Seutas Taliaku pernah menggenggamnya begitu kuat sampai jemariku tersayat.lupa menakar seberapa banyak yang kugenggam. lalu kulepas perlahan menahan perih yang m… Read More
  • Menunggu HujanKau tak tahu, setiap hari tanah merindukanmu jatuh melesapkan wangi tubuhnya. Lekas datang, tumbuhkan kembali kuncup bunga yang tlah layu terpapar cu… Read More

1 komentar:

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.